Tim BSIP Jakarta Kunjungi PT. Food Station Tjipinang Jaya Guna Pelajari Standar Mutu Beras
Jakarta -- (07/10/24), PT. Food Station Tjipinang Jaya didirikan oleh Gubernur Jakarta pada saat itu, yaitu Bapak Ali Sadikin. Dengan tugasnya yaitu menjaga ketersediaan pangan berupa beras dan palawija untuk warga di Provinsi Jakarta. PT. FS menjaga ketersediaan pangan utamanya adalah beras minimal sebanyak 30.000 ton sebagai early warning dan tidak boleh kurang dari jumlah ini. Penghitungan ini berarti bahwa dipastikan selama 10 hari pasokan beras untuk Warga Jakarta aman karena konsumsi per harinya adalah 2.700 ton.
PT. FS merupakan salah satu dari beberapa BUMD Pangan di Provinsi Jakarta, selain itu ada Darma Jaya dan Pasar Jaya. Dan sebagai anggota dari Tim Pengendali Inflasi sehingga untuk bahan pokok seperti beras, minyak goreng, dan telur dijaga harga agar tidak menyumbang inflasi terbesar karena Jakarta berkontribusi sebanyak 27% terhadap inflasi nasional.
Dengan keterbatasan lahan yang ada di Jakarta, saat ini hanya tersedia 414 ha lahan yang aktif ditanami padi. Dengan asumsi produktivitas rata-rata 5 ton/ha maka selama 3-4 bulan baru bisa memproduksi sekitar 2.000 ton beras. Hal ini bahkan belum bisa mencukupi kebutuhan warga Jakarta dalam satu hari. Sehingga produksi dilaksanakan di beberapa lokasi di Indonesia yang sudah surplus produksi berasnya seperti Lampung, Indramayu, Ngawi dan yang terbaru di Sidrap.
Produk yang berkualitas tentunya tidak lepas dari ketatnya penerapan standar. Standar produksi yang diterapkan di PT. FS ini dimulai dari legalitas lahan, proses produksi on farm, bahkan sampai dengan processing beras dan pengemasan. Saat ini peraturan yang menjadi acuan untuk standar produk beras dari PT. FS adalah Peraturan Badan Pangan Nasional Nomor 2 Tahun 2023 terkait beras premium, beras medium dan juga beras khusus. PT. FS juga telah mendapatkan sertifikasi ISO 9001:2015 dan juga menerapkan Good Manufacturing Practices (GMP) dalam setiap proses produksi berasnya. (FIN)